Arsip Berita
Family Gathering Sebagai Instrumen Merekatkan Hubungan Emosional Antar Pegawai
Sebuah Catatan Family Gathering PA Kota Banjar
Tiga minggu yang lalu tepatnya 17-18 Mei 2023 Pengadilan Agama Kota Banjar mengadakan kegiatan camping dan family gathering di Pantai Madasari Desa Masawah Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh aparatur dan keluarga masing-masing ini berlangsung meriah, penuh kekeluargaan dan yang terpenting adalah menghangatkan simpul-simpul kebersamaan dan soliditas keluarga besar Pengadilan Agama Kota Banjar.
Sebenarnya dari sejak selesai kegiatan itu tulisan ini hendak ditulis, akan tetapi karena satu dan lain hal baru kali ini menyempatkan diri untuk merangkainya menjadi sebuah catatan, yang mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca. Sengaja tulisan ini sebagai sebagai catatan, karena ini memang berupa catatan-catatan penting tentang kegiatan ini sebagai referensi untuk kegiatan serupa di masa-masa mendatang. Saya akan yang akan coba uraikan perkegiatan mulai persiapan hingga penutupan kegiatan sepanjang yang saya ingat.
Kegiatan persiapan
Ketika terbentuk panitia kegiatan, kegiatan awal adalah mengumpulkan beberapa orang yang potensial di bidangnya masing-masing untuk rapat. Dalam rapat awal itu yang menjadi pokok bahasan hanya tiga soal saja yaitu kapan waktu kegiatannya, dimana tempatnya dan kalau pun menginap dimana akan menginapnya. Macam-macam pendapat yang disampaikan, hingga akhirnya mengerucut pada lokasi pantai Madasari di wilayah Kabupaten Pangandaran, dan disepakatilah satu tim yang akan melakukan survey lapangan paling lambat dalam 3 atau 5 hari kedepan.
Survey lapangan dilakukan pada hari yang telah ditentukan. Berlima kami datang ke lokasi, dan kebetulan salah seorang diantara kami berasal dari Pangandaran sehingga tidak terlalu banyak kendala yang dihadapi saat survey lapangan, dan kami pun bertemu langsung dengan seseorang yang biasa mengurusi camping grup di pantai Madasari. Pandangan pertama saat datang melihat lokasi, kami yang survey langsung jatuh cinta dengan lokasinya. Suasana yang teduh, hamparan rumput hijau, pantai dengan ombak yang menderu, angin yang sejuk, dan suasana alam pedesaan yang masih asri begitu terasa. Hingga akhirnya disepakati untuk menyewa 20 tenda untuk kegiatan camping dan family gathering. Terkait hal-hal lain kami janji akan disampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dua hari setelah survey lokasi, panitia inti kembali. Kali ini rapat membahas banyak hal. Selain penyampaian hasil survey lokasi, terkait konsumsi, peralatan yang perlu dibawa dan kegiatan apa saja yang akan digelar juga tak luput dari pembahasan rapat. Hingga akhirnya disepakati tempat di lokasi camping pantai Madasari Pangandaran, tanggal 17-18 Mei 2023 berangkat sore dari kantor dan bermalam satu malam di lokasi. Terkait konsumsi dipesan dari masyarakat lokal agar tidak merepotkan. Jangan sampai ada yang disibukkan dengan masak memasak sementara yang lain bersenang-senang. Hasil rapat ini pun disampaikan pada seluruh pegawai agar diketahui secara umum terutama apa saja yang perlu disiapkan secara pribadi.
Kegiatan sore dan malam
Singkat cerita kami berangkat pada hari yang telah ditentukan. Panitia yang membawa peralatan seperti sound system diizinkan berangkat lebih dahulu, sementara yang lain berangkat setelah jam pulang kerja. Dan karena lokasi camping sudah disiapkan dan tenda sudah berdiri, maka pada saat para peserta camping datang mereka memasuki tenda masing-masing yang telah diundi sebelumnya. Penentuan tenda ini memang sengaja diundi sejak di kantor agar tidak saling berebut memilih tenda mana yang disukai dan tidak disukai. Semua bergantung pada hasil undiannya masing-masing. Tapi meski diundi semua tetap berdekatan, tenda disusun melingkar agar di tengah ada ruang untuk kegiatan. Oh ya, pegawai yang membawa keluarga (isteri, suami dan anak) mendapat jatah satu tenda, sementara pegawai yang datang tidak dengan keluarganya disatukan dengan pegawai lain yang juga datang sendirian.
Peserta yang baru datang ke lokasi langsung disuguhi kelapa muda sebagai minuman selamat datang (welcome drink), dan tidak ada acara formal hingga azan isya berkumandang. Sepanjang sore hingga menjelang sunset peserta camping bebas melakukan aktifitas sendiri-sendiri dan keluarga masing-masing. Berswafoto sendiri dan dengan teman di spot-spot menarik menjadi kegiatan yang lazim dilihat sore itu. Suara nyanyian yang berkaraoke dari sound system juga turut menyemarakkan kegiatan bebas di sore yang cerah itu. Beberapa orang terliat bercengkrama dengan teman atau keluarganya sambil meminum air kelapa muda dan mengunyah camilan-camilan kecil yang sudah disediakan panitia. Anak-anak berlarian kesana kemari menikmati bersihnya udara tanpa polusi seperti di kota. Ah.. Sungguh sore yang indah.
Usai sholat magrib, hidangan malam berupa aneka ikan laut yang dipesan beberapa hari sebelumnya terhidang di tengah lapangan. Semua peserta makan lahap malam itu. Menu ikan laut bakar memang selalu menggoda untuk sesaat melupakan program diet. Alhamdulillah nasi dengan lauk 10 kg ikan bakar, 3 kg ayam goreng kampung, aneka tumisan dan lalapan cukup untuk makan seluruh perserta camping yang berjumlah lebih dari 50 orang. Rasanya momen makan malam bersama di pinggir pantai dengan teman sekantor ini menjadi momen paling mengesankan selama kegiatan ini.
Acara gathering malam dimulai jam 20.00 WIB dipandu oleh duo MC Sri Welas Indrayani dan Ilyas. Diawali dengan pelepasan Panintera Muda Gugatan M. Fathuraman, S.H., M.H. yang menyampaikan banyak kesan tentang kebersamaannya selama di Pengadilan Agama Kota Banjar. Sambutan pun dari Ketua Hamzah, S.Ag., M.H. Dalam sambutannya Ketua menyampaikan aprisiasi atas kinerja semua panitia sehingga kegiatan camping dan family gathering ini dapat terlaksana. Ketua juga berharap agar kegiatan ini memberi dampak positif dan dapat menjadi instrument yang merekatkan hubungan emosional antar pegawai khususnya dan seluruh keluarga besar Pengadilan Agama Kota Banjar. Kebersamaan dan kekompakan yang sudah terjalin selama ini harus terus lestari, karena ia adalah modal terbaik untuk kemajuan kantor.
Dua game kemudian digelar oleh duo MC, yaitu games tebak kata dalam gerak dan uji kekompakan suami isteri. Suasana segar dihadirkan melalui permainan ini. Gelak tawa pecah melihat tingkah laku para peserta yang mengikut game ini, terutama saat game kekompakan suami isteri. Karena ternyata ada pasangan yang lupa tanggal nikahnya, ada suami yang tidak tahu nomor sepatu pasangannya, dan ada pula isteri yang tak ingat makanan kesukaan suaminya. Seru.
Usai permainan, acara dilanjut dengan penampilan kelompok. Masing-masing kelompok menghadirkan kebolehannya untuk menghibur para peserta lain. Mulai dari kelompok hakim, kelompok kepaniteraan, kelompok kesekretariatan dan kelompok PPNPN saling beradu bakat tarik suara menyanyikan lagu favorit masing-masing dan menghibur para peserta lain. Pendek kata malam itu bakat-bakat terpendam bermunculan di panggung pentas. Meriah.
Waktu beranjak semakin malam. Setelah character building dan doa bersama, satu persatu peserta beranjak tidur di tenda masing-masing, meski hampir lewat tengah malam masih ada beberapa peserta yang asyik ngobrol, dan ngopi bersama temannya.
Acara pagi
Lengkingan suara muadzin subuh di surau sekitar tempat camping nyaris tak terdengar karena beradu dengan suara deburan ombak yang di laut yang pasang. Gerimis kecil seolah sengaja disiramkan oleh semesta untuk menambah syahdunya suasana subuh. Satu persatu peserta family gathering keluar dari tenda, menuju toilet untuk membersihkan diri, mandi dan kemudian sholat subuh di mushola terdekat. Usai melaksanakan kewajiban pada sang pencipta, panitia sudah menyiapkan kudapan ringan kue serabi, bakwan dan tahu isi di sekitar tenda. Kudapan itu cukup untuk mengganjal perut yang keroncongan sebagai bekal energi untuk mengikuti kegiatan pagi.
Jam 07.00 WIB panitia mengajak para peserta untuk kumpul bersama di lapangan untuk kegiatan berikutnya. Dipandu oleh hakim Dodi Yudistira, para peserta yang sudah rapih memakai kaos seragam warna merah bata membuat lingkaran besar di lapangan rumput area sekitar parkiran kendaraan. Sebelum game kekompakan pun dimulai, dibuat dua kesepakatan pertama semua alat komunikasi handphone harus dikumpulkan dan peserta yang melakukan kesalah dalam game harus bersedia dikenai sanksi joget dihadapan peserta lain.
Inilah permainan kekompakan kelompok yang dijalani dengan seru di pagi yang ceria itu.
- Berhitung
Permainan ini untuk menguji fokus para peserta. Dalam permainan ini Para peserta membuat lingkaran besar dan pemandu menunjuk satu persatu untuk berhitung. Pada kelipatan angka tertentu bukan angkanya yang disebutkan tapi angka itu diganti dengan kata “bum”. Misalnya kelipatan 5 harus diganti dengan “bum” maka peserta yang kena di angka 5, 10, 15 pada saat berhitung harus menggantinya dengan kata “bum”. Banyak yang tidak fokus dan akhirnya kena sanksi joget di tengah lingkaran.
- Cingciripit
Permainan ini juga menguji fokus para peserta terhadap gerakan kedua tangannya. Peserta masih membuat lingkaran. Sebelum ada instruksi apa-apa dari pemandu, tangan dibiarkan menjuntai ke bawah, ketika pemandu berhitung satu, maka tangan kanan peserta dibuka disamping badan temannya, ketika pemandu berhitung dua, maka telunjuk tangan kiri peserta ditempelkan pada tangan kanan peserta lain di sebelahnya. Ketika terakhir pemandu berhitung tiga maka tangan kanan peserta harus menangkap telunjuk tangan kiri temannya dan disisi lain telunjuk tangan kirinya juga harus menghindar dari tangkapan temannya. Beberapa peserta akhirnya harus disanksi lagi dengan joget di depan peserta lain karena ada yang telunjuknya tertangkap.
- Permainan angin
Para peserta masih membuat lingkaran besar, kali ini saling berpegangan tangan. Seluruh peserta harus fokus pada instruksi pemandu. Ketika pemandu mengatakan “angin dari belakang” para peserta harus maju hingga terbentuk lingkaran kecil, ketika pemandu mengatakan “angin dari depan” peserta harus mundur membuat lingkaran besar. Ketika pemandu mengatakan “angin dari kanan” peserta harus berlari ke kiri dengan tetap bergandenegan tangan pada lingkarannya, dan begitu pula sebaliknya. Suasana gaduh tapi semangat dan keceriaan sudah mulai Nampak di wajah-wajah para peserta. Yang kena sanksi joget lagi di depan peserta lain.
Permainan ini juga erat kaitannya dengan fokus peserta. Peserta harus mengikuti apapun yang disampaikan oleh pemandu, tapi dengan syarat ada kata-kata “sangkuriang” di depannya. Kalau pemandu bilang “sangkuring tepuk satu kali” maka perserta harus mengikuti. Tapi kalau pemandu mengatakan “tepuk dua kali” peserta tidak boleh mengikuti instruksinya karena tidak ada kata “sangkuriang” di instruksinya. Begitu seterusnya. Beberapa ibu yang tidak fokus akhirnya harus menjalani sanksi joget di hadapan peserta lain.
- Patung Pancoran Naik Ojek di Lampu Merah
Nama permainan ini asal saja disebutkan, karena saya sendiri pun gak tahu nama permainannya, karena aslinya permainan ini adalah permainan mencari teman. Dalam permainan ini seluruh perserta harus mengikuti instruksi pemandu. Ketika pemandu berteriak “patung pancoran……!” maka seluruh peserta harus berdiri mematung dengan satu tangan ke depan persis seperti patung pancoran. Ketika pemandu teriak “tukang ojek…..!” para peserta harus membuat kelompok dua orang dimana yang satu berperan jadi tukang ojek dan temannya jadi penumpang. Ketika pemandu teriak “lampu meraahhh….!” Maka peserta membuat kelompok tiga orang dan berbaris membentuk formasi seperti lampu merah kuning hijau di jalan. Ketika pemandu teriak “bunga Teratai…!” peserta harus membuat kelompok empat orang dimana tiga orang saling berpegangan tangan membuat lingkaran dan satu orang berjongkok di tengah-tengah lingkaran. Dan ketika pemandu teriak “dayung…!” peserta harus membuat kelompok lima orang yang berbaris lurus memeragakan orang yang sedang mendayung. Beberapa orang terkena sanki dalam permainan ini, dan terpaksa harus joget di tengah peserta lain.
- Rumus Loncatan benar salah
Ini permainan terakhir yang diikuti oleh peserta. Dalam permainan ini peserta membuat kelompok lima orang dan berbaris ke belakang tiap kelompoknya. Peserta yang berada di depan didaulat sebagai leadernya. Seluruh peserta harus mengikuti instruksi pemandu. Contohnya Pemandu di awal menyampaikan rumus loncatannya benar salah benar, maka para peserta harus mengikut rumus itu saat meloncat. Rumus benar bearti meloncat ke arah yang benar, rumus salah berarti harus meloncat ke arah yang sebaliknya. Ketika rumusnya benar, salah, benar, dan pemandu berteriak “kanan, kiri, kiri” maka para peserta harus loncat ke kanan ke kanan dan ke kiri. Begitu seterusnya. Permainan ini seru, menyenangkan dan ger geran karena tak berhenti tertawa-tawa.
Penutupan
Acara penutupan digelar tepat jam 10.00 WIB, usai acara game kekompakan. Ketua menyampaikan sambutan penutupan kegiatan dan secara resmi menutup acara family gathering ini. Usai dibagi nasi kotak untuk makan siang, satu persatu peserta dan keluarga pulang, dan sebagian lagi ada yang mampir ke pantai pananjung untuk berekreasi dengan keluarga.
Itulah sekelumit catatan dari acara family gathering pengadilan agama kota banjar, sebagai kenang-kenangan agar suatu saat tulisan ini bisa dibaca kembali setidaknya untuk referensi bila acara serupa akan diadakan lagi. Dan terbukti setelah family gathering ikatan kebersamaan dan kekompakan aparatur Pengadilan Agama Kota Banjar semakin kuat, saling dukung, saling menguatkan dan saling membantu dalam pekerjaan di kantor sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang dilihat di kantor ini.